Wartanews9.online || Surabaya, 14 Oktober 2025 – Nama Rudy T Mintarto mungkin lebih dikenal sebagai pecinta anggrek, namun kiprahnya jauh melampaui sekadar penggemar flora. Ia adalah sosok senyap yang tanpa pamrih terus mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia melalui dua jalur: anggrek dan musik kebangsaan.
Arsitek lulusan Universitas Udayana Bali ini secara konsisten mewakili Indonesia dalam berbagai pameran anggrek internasional sejak mendirikan majalah Orchid Indonesia pada 2008. Meski tanpa dukungan finansial dari pemerintah, Rudy tak pernah absen hadir, bahkan harus menanggung sendiri seluruh biaya keikutsertaannya.
“Selama mengikuti pameran, saya tidak pernah dapat bantuan apa pun dari pemerintah,” ujar Rudy dalam wawancara di Surabaya.
Pada tahun 2023, Rudy mencatatkan prestasi membanggakan dengan membawa Indonesia meraih Juara Tiga dalam kompetisi display landscape di ajang APOC 13 di Singapura. Ia juga tampil di pameran anggrek internasional di China dan Jepang.
Namun perjuangannya tak selalu mulus. Ia mengaku kerap mengalami kesulitan biaya, bahkan harus rela meninggalkan properti pameran di luar negeri karena tak sanggup membayar ongkos kirim pulang. Bahkan, dalam satu kesempatan di Singapura, ia harus menginap di ruang penjara milik KBRI karena tak ada akomodasi lain. “Wis kadung, yo dinikmati wae,” kelakarnya ringan.
Tak hanya di bidang flora, Rudy juga aktif menggagas kegiatan kebudayaan. Ia pernah memprakarsai rekonstruksi perahu Pinisi Pusaka Indonesia pada tahun 2015 di Makassar sebagai sarana edukasi maritim. Gagasan tersebut kemudian banyak ditiru dan dikomersialisasikan dalam bentuk wisata perahu di Pantai Losari.
Kini, Rudy tengah menyiapkan acara bertajuk Peringatan 97 Tahun Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, yang akan digelar Selasa, 28 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB. Acara akan diawali dengan arak-arakan dari Museum W.R. Soepratman menuju makam sang komponis di Jalan Kenjeran, Surabaya.
Agenda peringatan akan mencakup Pidato Kebangsaan oleh Dr. Airlangga Pribadi Kusman, teatrikal Sumpah Pemuda oleh mahasiswa STKW, serta penampilan kolosal lagu Indonesia Raya 3 stanza oleh Paduan Suara Mas Trip bersama para undangan.
“Sudah saatnya Indonesia menyanyikan lagu kebangsaannya dengan utuh, tiga stanza, bukan satu,” tegas Rudy. Ia yakin bahwa kekuatan lirik penuh Indonesia Raya mampu membangkitkan semangat nasionalisme di tengah generasi muda.
Meski kerap tak dilirik negara, Rudy tetap berjalan. Melalui anggrek dan nada, ia membela martabat Indonesia di mata dunia.
“Bunga dan lagu berbicara lewat bahasa universal: cinta. Cinta yang tak menuntut balas, hanya ingin Indonesia tetap harum,” pungkasnya. (Rijal)
dibaca